MANAJEMEN ENTERPRUINERSHIP
semuapun dapat membaca blog ini bagi yang ingin pintar berenterepriunership

KEPEMIMPINAN

By .Gatot Manggala
A. GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya diartikan sebagai suatu cara penampilan karakteristik atau tersendiri. Menurut Follet (1940), gaya didefinisikan sebagai hak istimewa yang tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan. Gillies (1970), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya, oleh karena itu kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang digunakan.
Gaya kepemimpinan menurut para ahli :
1. Menurut Likert
a. Sistem Otoriter-eksploitatif
Komunikasi dilakukan satu arah ke bawah (top-down)
b. Sistem Benevolent-Authoritative
Pemimpin mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu , memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak selalu dan membolehkan komunikasi ke atas
c. Sistem Konsultatif
Kepercayaan terhadap bawahan cukup besar. Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan
d. Sistem Partisipatif
Pemimpin percaya penuh terhadap bawahan, selalu memanfaatkan ide bawahan, menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi bawahan

2. Menurut Teori X dan teori Y
a. Gaya kepemimpinan dictator
Dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta menggunakan ancaman dan hukuman merupakan bentuk dari pelaksanaan teori X.
b. Gaya kepemimpinan autokratis
Pada dasarnya hampir sama dengan gaya kepemimpinan dictator namun bobotnya agak kurang. Segala keputusan berada di tangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari teori X.
c. Gaya kepemimpinan demokratis
Ditemukan adanya peran serta dari bawahan dalam pengambilan sebuah keputusan yang dilakukan dengan musyawarah. Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya sesuai dengan teori Y.
d. Gaya kepemimpinan santai
Peranan dari pemimpin hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan ini sesuai dengan teoti Y (Azwar, 1996)
3. Menurut Lippits dan Rapiph K. White
a. Otoriter
b. Demokratis
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
c. Liberal atau Laissez Faire
Kepemimpinan gaya liberal atau Laissez Faire adalah kemampuan memperngaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan cara berbagai kegiatan dan pelaksanaanya lebih banyak diserahkan kepada bawahannya.

B. TEORI MOTIVASI
1. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk factor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah lakumanusia dalam arah tekad tertentu. (Stoner & Freman, 1995:134)
Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja (Mangkunegara, 2000:94)
2. Prinsip-prinsip dalam motivasi kerja pegawai
Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai (Mangkunegaran, 2000) :
1. Prinsip partisipatif
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujan yang akan dicapai oleh pemimpin
2. Prinsip Komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3. Prinsip pengakuan andil bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin akan memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip pemberi perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahannya, dan bawahan akan termotivasi bekerja sesuia dengan harapan pemimpin.
3. Self Motivation untuk manajer
Motivasi diri sendiri dari manajer merupakan variable yang menentukan motivasi pada semua tingkatan, khususnya kepuasan kerja staf dan untuk tetap bertahan bekerja pada institusi tersebut. Sikap yang positif, semangat, produktif dan melaksanakan kegiatan dengan baik merupakan factor utama yang harus dimiliki manajer. Terjadinya "burnout" salah satunya disebabkan oleh sikap manajer yang kurang positif. Oleh karena itu, seara kontinyu manajer selalu memonitor tingkat motivasinya dan menjadikan motivasinya sebagai panutan bagi staf.
Hal penting yang harus dilaksanakan oleh manajer keperawatan adalh perawaran diri. Untuk mempertahankan self care maka ada beberapa strategi (Summers, 1994) :
1. Cari konsultan dan kelompok pendukung yang memungkinkan manajer untuk selalu memperhatikan staf dan mendengarkan keinginan anda.
2. Pertahankan diet dan aktifitas
3. Cari aktivitas yang membantu manajer untuk dapat santai
4. Pisahkan urutan pekerjaan dari kehidupan di rumah
5. Turunkan harapan yang terlalu tinggi dari diri anda dan orang lain
6. Kenali keterbatasan/kelamahan
7. Sadari bahwa bukan hanya anda yang dapat menyelesaikan semua pekerjaan, belajarlah menghargai kemampuan staf
8. Beranilah mengatakan "tidak" kalau anda tidak dapat melaksanakan
9. Bersantai, tertawa dan berkumpul dengan teman-teman
10. Tanamkan bahwa semua yang anda kerjakan adalah untuk kemaslahatan umat dan sebagai ibadah

C. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Prinsip komunikasi manajer keperawatan
Walaupun komunikasi dalam suatu organisasi sangat kompleks, manajer dapat melaksanakan komunikasi melalui beberapa tahap dibawah ini :
a. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tentang siapa yang terkena dampak dari pengaqmbilan keputusan yang telah dibuat
b. Komunikasi bukan hanya sekedar perantara tetapi sebagai bagian proses yang tak terpisahkan dalam kebijaksanaan organisasi. Jika bagian lainnya akan terkena dampak akibat komunikasi, manajer harus konsultasi tentang isi komunikasi dan meminta umpan balik dari orang yang kompeten sebelum melakukan suatu perubahan atau tindakan
c. Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat. Dalam buku Nursalam (2001) ditekankan bahwa prinsip komunikasi seorang perawat professional adalah CARE : Complete, Acurate, Rapid dan English artinya sebagai berikut : Ciri khas perawat professional di masa depan dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat berkomunikasi secara lengkap, adekuat, cepat. Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan maupun tulis) dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya harus memenuhi ketiga unsure di atas dengan didukung suatu fakta yang memadai. Profil perawat masa depan yang terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
d. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima secara akurat. Salah satu cara untuk melakukannya pada proses ini adalah bertanya kepada penerima pesan untuk mengulangi pesan atau instruksi yang disampaikan.
e. Menjadi pendengar yang baik adalah komponen yang penting bagi manajer. Hal yang perlu dilakukan adalah menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
2. Aplikasi komunikasi manajer keperawatan
Komunikasi dalam praktik keperawatan professional merupakan unsure utama bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mencapai hasil yang optimal. Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi meliputi :
1. Komunikasi saat timbang terima
Pada tahp ini, diperlukan komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien terhadap apa yang sudah dilakukan intervensi dan yang belum, serta respon pasien yang terjadi. Perawat melakukan timbang terima bersama dengan perawat lain dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien.
2. Interview / anamnesa
Interview dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data tentang keadaan klien yang dipergunakan dalam mendukung masalah yang dihadapi pasien dan melaksanakan tindakan secara akurat.
Prinsip yang perlu diterapkan perawat :
a. Hindari komunikasi yang terlalu formal
b. HIndari interupsi
c. Hindari respon dengan kata hanya "ya dan tidak"
d. Jangan memonopoli pembicaraan
e. Hindari hambatan personal. Keberhasilan komunikasi seseorang sangat ditentukan oleh sibyektifitasnya.
3. Komunikasi melalui computer
Penulisan data-data klien dalam computer akan mempermudah perawat lain dalam mengidentifikasikan masalah pasien dan memberikan intervensi yang akurat.
4. Komunikasi tentang kerahasiaan
Pasien yang masuk dalam sistem pelayanan kesehatan menyerahkan rahasia dan rasa percaya kepada institusi. Perawat sering dihadapkan pada suatu dilemma dalam menyimpan rahasia pasien, di satu sisi dia membutuhkan informasi dengan menghubungkan apa yang dikatakan oleh klien dengan orang lain, di sisi lain dia harus memegang janji untuk tidak menyempaikan informasi tersebut kepada siapapun.
5. Komunikasi melalui sentuhan
Sentuhan yang diberikan perawat juga dapat menjadi terapi bagi pasien, khusunya pasien dengan depresi, kecemasan dan kebingungan dalam mengambil suatu keputusan.
6. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian :
a. Dapat digunakan untuk keperluan ulang yang bermanfaat
b. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lainnya dan tenag kesehatan apa yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien
c. Manfaat dan data pasien yang akurat dan dapat dicapai.
7. Komunikasi perawat dan tim keehatan lainnya
Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan professional antar perawat dan tim kesehatan lainnya : dokter, ahli gizi, fisioterapis dan lain-lain. Pengembangan model praktik keperawatan professional merupakan sarana peningkatan komunikasi antara perawat dengan tim kesehatan lainnya.Komunikasi yang dimaksudkan disini adalah adanya suatu kejelasan dalam pemberian informasi dari masing-masing individu.


 

0 comments so far.

Something to say?