INSTRUMENT AKREDITASI RUMAH SAKIT
Instrumen
lengkap ada di
Std.
1. FALSAFAH DAN TUJUAN.
Pelayanan
di Kamar Operasi harus memiliki falsafah dan tujuan tertulis yang mencerminkan
pelayanan medis dan pelayanan perawatan agar dapat tercipta koordinasi dan
kesinambungan pelayanan pasien selama dilakukan tindakan pembedahan.
S1.P1
|
Falsafah
dan tujuan pelayanan harus konsisiten dengan falsafah dan tujuan rumah sakit.
|
Skor
|
:
|
|
0
|
=
|
Tidak
ada falsafah dan tujuan tertulis.
|
1
|
=
|
Falsafah
dan tujuan Kamar Operasi sedang dalam penyusunan.
|
2
|
=
|
Ada
falsafah dan tujuan pelayanan Kamar Operasi tertulis, tapi belum konsisten
dengan falsafah dan tujuan rumah sakit.
|
3
|
=
|
Ada
falsafah dan tujuan Kamar Operasi tertulis yang konsisten dengan falsafah dan
tujuan rumah sakit.
|
4
|
=
|
Ada
falsafah dan tujuan Kamar Operasi tertulis yang konsisten dengan falsafah dan
tujuan rumah sakit. Ditetapkan dengan keputusan Kepala Kamar Operasi.
Diketahui dan dipahami oleh karyawan Kamar Operasi.
|
5
|
=
|
Ada
falasafah dan tujuan Kamar Operasi tetrulis yang konsisten dengan falsafah
dan tujuan rumah sakit. Ditetapkan dengan keputusan pimpinan RS. Nyata
terlihat pada program kerja, kegiatan dan sikap-perilaku karyawan Kamar
Operasi.
|
D.O
:
|
Cukup
Jelas
|
C.P
:
|
-
D
|
:
|
Falsafah
dan tujuan Kamar Operasi. Upaya sosialisasi
|
-
O
|
:
|
Kegiatan
dan perilaku staf Kamar Operasi yang sesuai dengan falsafah dan tujuan.
|
|
-
W
|
:
|
Staf
Kamar Operasi.
|
Skor
:
|
Keterangan
:
|
S1.P2
|
Tindakan
pembedahan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghilangkan efek emosional
dan memberi rasa aman pada pasien.
|
Skor
|
:
|
|
0
|
=
|
Tidak
ada kebijakan untuk menghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman pada
pasien.
|
1
|
=
|
Ada
kebijakan tidak tertulis
|
2
|
=
|
Ada
kebijakan tertulis tentang informed consent.
|
3
|
=
|
Ada
kebijakan tertulis tentang informed consent serta kebijakan lain untuk
menghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman pada pasien yang
ditetapkan dengan keputusan Kepala Kamar Operasi.
|
4
|
=
|
Ada
kebijakan tertulis tentang informed consent serta kebijakan lain untuk
menghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman pada pasien yang
ditetapkan dengan keputusan Pimpinan RS; Sudah diketahui dan dipahami oleh
semua staf Kamar Operasi.
|
5
|
=
|
Ada
kebijakan tertulis tentang informed consent serta kebijakan lain untuk
menghilangkan efek emosional dan memberi rasa aman pada pasien yang
ditetapkan dengan keputusan Pimpinan RS; Sudah diketahui dan dipahami oleh
semua staf Kamar Operasi disertai adanya evaluasi tentang hal tersebut.
|
D.O
:
|
c.1.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 585/MENKES/PER/IX/1989 tentang
Persetujuan Tindakan Medik.
c.2.
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik : HK.00.06.3.5.1866, tanggal
21 April 1999 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent).
|
C.P
:
|
-
D
|
:
|
Dokumen
tertulis berupa notulen rapat yang membahas evaluasi SPO, bukti pelaksanaan
Informed Consent, keputusan pimpinan RS.
|
-
O
|
:
|
Sikap
dan perilaku staf Kamar Operasi terhadap penderita dan keluarganya.
|
|
-
W
|
:
|
Pasien
yang akan dan sudah dioperasi, staf Kamar Operasi.
|
Skor
:
|
Keterangan
:
|
S1.P3
|
Kemampuan
pelayanan Kamar Operasi harus sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan
masyarakat.
|
Skor
|
:
|
|
0
|
=
|
Tidak
ada data untuk mengetahui kemampuan rumah sakit dan masyarakat.
|
1
|
=
|
Ada
data tidak lengkap
|
2
|
=
|
Ada
data lengkap belum diolah
|
3
|
=
|
Ada
data tidak lengkap sudah diolah
|
4
|
=
|
Ada
data lengkap, sudah diolah dan dianalisis
|
5
|
=
|
Ada
data lengkap, sudah diolah dan dianalisis disertai rekomendasi kepada Komite
Medis dan/atau pimpinan RS tentang tindak lanjut untuk menyesuaikan kemampuan
Kamar Operasi dengan kebutuhan masyarakat.
|
D.O
:
|
|
C.P
:
|
-
D
|
:
|
Notulen
rapat, data yang sudah dianalisis, rekomendasi
|
|
-
O
|
:
|
-
|
||
-
W
|
:
|
Kepala
Kamar Operasi, Komite Medis.
|
Skor
:
|
Keterangan
:
|
PELAYANAN
RADIOLOGI
Std.
1. FALSAFAH DAN TUJUAN.
Instalasi
radiologi di rumah sakit memberikan pelayanan Radiodiagnostik dan
pelayanan radioterapi sebaik-baiknya kepada
penderita yang membutuhkan, dengan memperhatikan unsur bahaya
radiasi; perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; serta unsur “cost-benefit
ratio”.
S.1 P.1.
|
Radiologi dan pelayanan imaging
disesuaikan dengan falsafah dan tujuan yang terkait dengan visi misi
rumah sakit.
|
||||||
Skor :
|
|||||||
0 = Tidak ada
falsafah dan tujuan Instalasi Radiologi.
1 = Ada
falsafah dan tujuan Instalasi Radiologi
yang tidak tertulis dibuat oleh Kepala Instalasi
Radiologi.
2 = Ada falsafah dan tujuan
Instalasi Radiologi yang tertulis, belum mengacu pada visi, misi rumah sakit.
Dibuat oleh Kepala Instalasi Radiologi.
3 = Ada
falsafah dan tujuan Instalasi Radiologi
yang tertulis, belum mengacu pada visi misi rumah sakit.
Dibuat oleh Kepala Instalasi Radiologi bersama-sama staf.
4 = Ada falsafah dan
tujuan Instalasi Radiologi yang tertulis, mengacu pada visi, misi rumah sakit
yang dibuat oleh Kepala Instalasi Radiologi bersama-sama staf.
5 = Ada falsafah dan tujuan
Instalasi Radiologi yang tertulis, mengacu pada visi, misi, rumah sakit yang
dibuat oleh Kepala Instalasi bersama-sama staf, diberlakukan oleh Pimpinan
Rumah Sakit.
|
|||||||
DO :
|
-
Pelayanan Radiologi dan pelayanan imaging secara spesifik adalah pelayanan
penunjang untuk mendukung pelayanan rutin dan pelayanan gawat darurat sesuai
dengan fasilitas yang tersedia.
-
Falsafah Instalasi Radiologi dapat mengacu pada falsafah dan tujuan sesuai
yang tercantum dalam standar I ini.
|
||||||
CP :
|
*
D : – Dokumen falsafah dan tujuan yang sudah diberlakukan.
- Visi misi rumah sakit
*
O : Instalasi Radiologi.
*
W : 1. Kepala Instalasi/ unit Radiologi / Ketua SMF Radiologi.
2. Staf Instalasi/unit Radiologi.
|
||||||
Skor :
|
|||||||
Keterangan / Catatan :
|
S.1 P.2.
|
Pelayanan Radiologi dilaksanakan
sesuai dengan Standar Pelayanan Rumah Sakit yang ditetapkan Departemen
Kesehatan dan standar profesi disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran.
|
|||
Skor :
|
||||
0 = Tidak ada Standar
Pelayanan Radiologi.
1 = Ada Standar
Pelayanan Radiologi tertulis sesuai standar yang ditetapkan Departemen
Kesehatan, belum ada standar profesi tertulis.
2 = Ada Standar
Pelayanan Radiologi tertulis yang sesuai dengan yang ditetapkan
Departemen Kesehatan dan standar profesi buatan Ikatan
Profesi, belum ada standar buatan SMF Radiologi dan SK pemberlakuan dari
Direktur Rumah Sakit.
3 = Ada Standar
Pelayanan Radiologi tertulis yang sesuai dengan yang ditetapkan Departemen
Kesehatan dan standar profesi buatan Ikatan Profesi dengan SK pemberlakuan
dari Direktur, belum ada standar sendiri buatan SMF Radiologi.
4 = Ada Standar
Pelayanan Radiologi tertulis yang sesuai dengan yang ditetapkan Departemen
Kesehatan dan standar profesi buatan Ikatan Profesi, standar buatan sendiri
dengan SK pemberlakuan dari Direktur.
5 = Ada Standar
Pelayanan Radiologi tertulis yang sesuai dengan yang ditetapkan Departemen
Kesehatan dan standar profesi buatan Ikatan Profesi, standar buatan sendiri
dengan SK pemberlakuan dari Direksi, ada usaha untuk evaluasi mengikuti
perkembangan teknologi kedokteran.
|
||||
DO :
|
-
Standar Pelayanan Radiologi.
-
Standar Profesi oleh Ikatan Profesi.
-
Standar oleh SMF Rumah Sakit. Apabila ada mengoperasikan alat Multi Slice CT
Scan, harus ada SOP.
-
SK Direktur.
|
|||
CP :
|
*
D : Dokumen-dokumen sesuai DO.
*
O : –
*
W : 1. Direksi Rumah Sakit.
4. Staf
Radiologi.
|
|||
Skor :
|
||||
Keterangan / Catatan :
|
S.1.P.3.
|
Instalasi/unit kerja Radiologi
memberikan pelayanan rutin rumah sakit dan pelayanan gawat darurat untuk 24
jam.
|
|||
Skor :
|
||||
0 = Pelayanan
Radiologi hanya untuk pelayanan rutin rumah sakit dalam jam kerja. Pelayanan
untuk gawat darurat tidak ada. Petugas on call
1 = Pelayanan
Radiologi untuk pelayanan rutin rumah sakit dan untuk pelayanan gawat darurat
dalam jam kerja dengan petugas on call.
2 = Pelayanan rutin
rumah sakit dan pelayanan gawat darurat hanya dalam jam kerja dengan petugas
on site.
3 = Pelayanan rutin
dan pelayanan gawat darurat terbuka 24 jam. Petugas on call diluar jam kerja.
Ekspertise hasil diluar jam kerja bukan oleh spesialis Radiologi.
4 = Pelayanan rutin
dan pelayanan gawat darurat terbuka 24 jam. Petugas on site. Ekspertise
diluar jam kerja bukan oleh spesialis Radiologi.
5 = Pelayanan rutin
dan pelayanan gawat darurat terbuka 24 jam. Petugas on site, ekspertise oleh
Spesialis Radiologi diluar jam kerja.
|
||||
DO :
|
Petugas adalah Radiographer.
|
|||
CP :
|
*
D : 1. Jadwal dan absensi petugas.
2. Jadwal jaga
on call spesialis radiologi .
*
O : –
*
W : 1. Ka. Instalasi Radiologi.
|
|||
Skor :
|
||||
Keterangan / Catatan :
|
REKAM MEDIS
STANDARD 1. FALSAFAH DAN TUJUAN
Rumah sakit harus menyelenggarakan rekam medis yang merupakan bukti tentang proses pelayanan medis kepada pasien.S.1.P.1. Rekam Medis untuk setiap pasien dibuat sesuai Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis (BPPRM).
Skor
|
:
|
|
0
|
=
|
Tidak ada BPPRM
|
1
|
=
|
Ada BPPRM, edisi lama; tidak lengkap
|
2
|
=
|
Ada BPPRM, edisi lama; lengkap
|
3
|
=
|
Ada BPPRM, edisi baru; tidak lengkap
|
4
|
=
|
Ada BPPRM, edisi baru; lengkap
|
5
|
=
|
Ada BPPRM, edisi baru; lengkap; Telah diadakan sosialisasi
kepada unit terkait.
|
D.O.
|
Penyusunan dan penetapan BPPRM harus mengacu pada Buku
Petunjuk Penyelenggaraan Rekam Medis/Medical Record Rumah Sakit yang
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan pada bulan Januari 1997.
Rekam medis sangat dibutuhkan untuk mendukung pendidikan dan penelitian
dan juga menjadi instrumen penting dalam menangani masalah mediko-legal yang
mungkin terjadi di rumah sakit.BPPRM diberlakukan selama 2 (dua) tahun dan harus selalu diperbaharui melalui penetapan tertulis dari direktur rumah sakit. Yang dimaksud dengan “edisi baru” ialah jika BPPRM masih berlaku didalam kurun waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal terakhir BPPRM ditetapkan. Yang diartikan dengan “lengkap” jika BPPRM memuat, (1) keputusan direktur rumah sakit, (2) Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis, (3) semua formulir isian yang digunakan di rumah sakit, (4) semua Juklak/SOP yang berlaku, (5) struktur organisasi unit kerja rekam medis, (6) keputusan direktur tentang pembentukan Komite/Sub Komite/Panitia Rekam Medis. BPPRM dapat dibagi menjadi 2 (dua) atau 3 (tiga) buku. Misalnya Buku I memuat keputusan direktur tentang berlakunya BPPRM, Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis, keputusan direktur tentang pembentukan Komite/Sub Komite/Panitia Rekam Medis, struktur organisasi unit kerja rekam medis. Sedang, Buku II memuat keputusan direktur tentang berlakunya BPPRM, semua formulir dan Juklak/SOP. Yang dimaksud dengan “sosialisasi” adalah penjelasan kepada unit kerja terkait agar dipahami secara garis besar isi BPPRM. |
|
C.P. :
|
D =
|
Buku Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis terkini / baru.
|
O =
|
-
|
|
W =
|
-
|
|
Skor
|
DAFTAR DOKUMEN PELAYANAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT AKREDITASI.WEB.ID
INDONESIA
Standar
|
Parameter
|
Nama Dokumen
|
Ada/Tidak
|
Keterangan
|
|
I
|
1
|
1
|
SK Pemberlakuan Falsafah dan
Tujuan Bidang Keperawatan
|
Ada
|
|
2
|
Notulen Perumusan Revisi dan
sosialisasi Falsafah dan Tujuan Bidang Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
Evaluasi Pelaksanaan Falsafah dan
Tujuan Bidang Keperawatan
|
Ada
|
|||
4
|
Kebijakan Bidang Keperawatan
|
Ada
|
|||
5
|
Program Kerja Bidang Keperawatan
|
Ada
|
|||
6
|
Evaluasi Program Kerja Bidang
Keperawatan
|
Ada
|
|||
II
|
1
|
1
|
SK Dir ttg Struktur Organisasi dan
Uraian Tugas Bidang Keperawatan
|
Ada
|
|
2
|
Struktur Organisasi dan Uraian
Tugas Rumah Sakit
|
Ada
|
|||
3
|
Notulen Revisi Struktur Organisasi
Bidang Keperawatan
Dan sosialisasi
|
Ada
|
|||
4
|
SK Pengangkatan Jabatan Bidang
Keperawatan
|
Ada
|
|||
2
|
1
|
Petunjuk Pelaksanaan Praktik
Klinik Keperawatan
|
Ada
|
||
2
|
Perjanjian Kerjasama dengan Institusi
Pendidikan Keperawatan
-
Poltekes Indonesia
-
Poltekes ………………….
-
PSIK Unibraw
-
…………………..
|
Ada
|
|||
3
|
SK Pengangkatan Pembimbing Klinik (Clinical
Instructure)
|
Ada
|
|||
4
|
Daftar Pengiriman Mahasiswa
Praktik
|
Ada
|
|||
5
|
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Bimbingan Mahasiswa
|
Ada
|
|||
6
|
Evaluasi pelaksanaan Bimbingan
Mahasiswa
|
Ada
|
|||
3
|
1
|
SK Pemberlakuan SAK Depkes 1997
sebagai acuan
|
Ada
|
||
2
|
SK Pemberlakuan SAK Khusus 2008
|
Ada
|
|||
3
|
SK Pemberlakuan Standar Asuhan
Kebidanan Depkes 2007
|
Ada
|
|||
4
|
SK Pemberlakuan Standar Asuhan
Kebidanan Khusus 2007
|
Ada
|
|||
5
|
Notulen revisi SAK Khusus +
Sosialisasi
|
Ada
|
|||
5
|
Notulen penyusunan Standar Asuhan
kebidanan Khusus
|
Ada
|
|||
4
|
1
|
SPO Pemberian Informasi
|
Ada
|
||
2
|
Hak dan Kewajiban Pasie, RS, Perawat
, Dokter
|
Ada
|
|||
3
|
Tata tertib pasien dan pengunjung
|
Ada
|
|||
4
|
Daftar Perawat Unit
|
Ada
|
|||
5
|
Jadwal Visite dokter
|
Ada
|
|||
6
|
Dokumen RS tentang informasi
|
Ada
|
|||
7
|
Discharge planning
|
Ada
|
|||
8
|
Dokumen RM ttg pemberian informasi
|
Ada
|
|||
9
|
Denah Ruangan Perawatan
|
Ada
|
|||
III
|
1
|
1
|
Kualifikasi Kepala Bidang
Keperawatan
|
Ada
|
|
2
|
SK Pengangkatan Kepala Bidang
Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
Ijazah dan sertifikat Kepala
Bidang Keperawatan
|
Ada
|
|||
2
|
1
|
Standar Ketenagaan Keperawatan
|
Ada
|
||
2
|
Pola Ketenagaan Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
Sistem Penugasan Keperawatan
|
Ada
|
|||
4
|
Program Mutasi dan Rotasi
|
Ada
|
|||
5
|
Laporan Pelaksanaan Mutasi dan
Rotasi
|
Ada
|
|||
3
|
1
|
Standar Ketenagaan Bidang
keperawatan
|
Ada
|
||
2
|
Perencanaan Ketenagaan Bidang
Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
Perencanaan Tenaga Keperawatan Per
Unit/Ruangan
|
Ada
|
|||
4
|
Evaluasi ketenagaan Bidang
keperawatan
|
Ada
|
|||
4
|
1
|
Pedoman Rekrutmen
|
Ada
|
||
2
|
SK Pengangkatan Tim Rekrutmen
|
Ada
|
|||
3
|
Program Rekrutmen
|
Ada
|
|||
4
|
Evaluasi Kegiatan Rekrutmen
|
Ada
|
|||
5
|
1
|
SOP: Pejabat Pengganti Keperawatan
saat berhalangan
|
Ada
|
||
2
|
SOP: Pengaturan Jadwal Dinas
|
Ada
|
|||
3
|
Format Jadwal Dinas
|
Ada
|
|||
4
|
Evaluasi Penggunaan format jadwal
Dinas
|
Ada
|
|||
6
|
1
|
Juklak Supervisi keperawatan
|
|||
2
|
SOP : Perawat Pengganti Kepala
Bidang keperawatan
Saat tidak berada ditempat
|
Ada
|
|||
3
|
Evaluasi Supervisi keperawatan
|
Ada
|
|||
7
|
1
|
SOP: Perawat Terlatih Unit Khusus
|
Ada
|
||
2
|
SOP: Ketentuan Tugas Jaga
Unit Khusus
|
Ada
|
|||
3
|
SK Pengangkatan Perawat Terlatih
Unit Khusus
|
Ada
|
|||
4
|
Jadwal Dinas Unit Khusus
|
Ada
|
|||
8
|
1
|
Protap Pertemuan Berkala
|
Ada
|
||
2
|
Jadwal Pertemuan Berkala
|
Ada
|
|||
3
|
Notulen Pertemuan Berkala
|
Ada
|
|||
4
|
Evaluasi Pelaksanaan Pertemuan
Berkala
|
Ada
|
|||
VI
|
1
|
1
|
Standar Penghitungan Kebutuhan
alat Bidang
Keperawatan
|
Ada
|
|
2
|
SK Penunjukkan Perawat sebagai
Panitia Pengembangan
Rumah Sakit:
|
Ada
|
|||
3
|
Daftar Inventaris Keperawatan
|
Ada
|
|||
4
|
Denah Tata Ruang Keperawatan
|
||||
2
|
1
|
SK Penunjukkan Perawat sebagai
Panitia Pengembangan Rumah Sakit:
|
Ada
|
||
2
|
Anggaran Rumah Sakit
|
||||
3
|
Kebijakan Rumah Sakit tentang
mekanisme Perencanaan Pengadaan Alat
|
Ada
|
|||
4
|
Dokumen Perencanaan Pengadaan alat
per unit
|
Ada
|
|||
3
|
1
|
Daftar Inventaris alat khusus
|
Ada
|
||
2
|
Daftar perawat terlatih yang
mengoperasional alat khusus
|
Ada
|
|||
3
|
SOP: Penggunaan alat
|
Ada
|
|||
4
|
SOP: Pemeliharaan Alat
|
Ada
|
|||
5
|
Program Pemeliharaan alat
|
Ada
|
|||
6
|
Dokumen Daftar Pemeliharaan alat
|
Ada
|
|||
7
|
SK Pengangkatan teknisi (Petugas
yang melakukan pemeliharaan alat)
|
Ada
|
|||
8
|
Program Kalibrasi alat
|
Ada
|
|||
9
|
Dokumen Daftar Kalibrasi alat
|
Ada
|
|||
5
|
1
|
1
|
SK Pemberlakuan Kebijakan Bidang
Keperawatan
|
Ada
|
|
2
|
SK Pemberlakuan Prosedur Pelayanan
Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
Evaluasi Prosedur Keperawatan
|
Ada
|
|||
4
|
Dokumentasi Pelaksanaan Prosedur
Keperawatan
|
Ada
|
|||
5
|
Notulen revisi Prosedur
Keperawatan
|
Ada
|
|||
6
|
Notulen sosilaisasi Prosedur
Keperawatan
|
Ada
|
|||
7
|
Evaluasi Prosedur Keperawatan
|
Ada
|
|||
2
|
1
|
SK Pemberlakuan Pedoman Etik
Keperawatan dan Kebidanan
|
Ada
|
||
2
|
Kerangka Acuan Pembinaan Etika
Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
SOP: Pembinaan Etika Keperawatan
|
Ada
|
|||
4
|
Alur Penanganan Masalah Etika Keperawatan
|
Ada
|
|||
5
|
Format Laporan Kejadian
|
Ada
|
|||
6
|
Dokumen Laporan Kejadian
|
Ada
|
|||
7
|
Evaluasi dan Tindak lanjut
Kegiatan Pembinaan Etika
|
Ada
|
|||
6
|
1
|
1
|
Program Diklat Keperawatan
|
Ada
|
|
2
|
SK Penunjukkan Koordinator Diklat
Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
Sistem Seleksi Kegiatan Diklat
Keperawatan
|
Ada
|
|||
4
|
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Diklat Keperawatan
|
Ada
|
|||
5
|
Evaluasi Program Diklat
Keperawatan
|
Ada
|
|||
2
|
1
|
Program Orientasi Perawat
Baru (Rumah Sakit)
|
Ada
|
||
2
|
Program Orientasi Perawat
Baru (Unit)
|
Ada
|
|||
3
|
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Orientasi Perawat Baru
|
Ada
|
|||
4
|
Evaluasi Program Orientasi Perawat
Baru
|
Ada
|
|||
7
|
1
|
1
|
Program Peningkatan Mutu
Keperawatan
|
ada
|
|
2
|
SK Pengangkatan Panitia
Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan
|
ada
|
|||
3
|
Laporan Kegiatan Peningkatan Mutu
Pelayanan Keperawatan
|
ada
|
|||
4
|
Evaluasi Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Keperawatan
|
ada
|
|||
2
|
1
|
Program Peningkatan Mutu
Keperawatan
|
Ada
|
||
2
|
Kerangka Acuan pemantauan
Indikator Mutu medis dan pelayanan Keperawatan
|
Ada
|
|||
3
|
SK pengangkatan Perawat pemantau
Infeksi (ICN: Infection Nurse Controler)
|
Ada
|
|||
4
|
Dokumen analisis , rekomendasi dan
tindak lanjut Indikator mutu medis dan pelayanan
|
Ada
|
|||
3
|
1
|
Program Pengendalian Infeksi
Nosokomial Pelayanan Keperawatan
|
Ada
|
||
2
|
Dokumen analisis , rekomendasi dan
tindak lanjut Indikator mutu medis (terkait dengan Infeksi Nosokomial)
|
Ada
|
0 Comment