MANAJEMEN ENTERPRUINERSHIP
semuapun dapat membaca blog ini bagi yang ingin pintar berenterepriunership

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

By .Gatot Manggala

PENDAHULUAN

Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.

Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan(entrepreneur).

Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat banyak, antara lain tugas mengambil keputusan, kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris dan komersial, penyediaan modal dll.

KEBUTUHAN AKAN WIRAUSAHAWAN

Jika negara kita ingin berhasil dalam pembangunannya, maka kita harus menyediakan 4 juta wirausaha besar dan sedang, dan kita masih harus mencetak 40 juta wirausahawan kecil. Ini adalah suatu peluang besar yang menantang untuk berkreasi mengadu keterampilan membina wirausahawan dalam rangka turut berpartisipasi membangun negara dan bangsa Indonesia.

KADIN menargetkan pada tahun 2010 dapat tercipta 10 juta pengusaha baru. Sehingga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru. Contoh nyata: Peran serta wirausahawan dalam pembangunan adalah di negara Jepang, keberhasilan pembangunan yang dicapai oleh negara Jepang ternyata disponsori oleh wirausahawan yang jumlahnya cukup besar.

PENGERTIAN

Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, dan entrepreneurial, dan entrepreneur.

1. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.

2. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.

3. Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

4. Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.

Wirausahawan adalah :

“Seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, me-manage sumber daya yang dibutuhkan serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses secara berkelanjutan”

Suryana :

“Inti dari Kewirausahaan adalah menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan inovatif”.

Ciputra:

Kewirausahaan adalah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah pengangguran, kemiskinan dan kemelaratan. Kewirausahaan sangat penting untuk mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.

Hisrich, R.D., dkk. 2005

Kewirausahaan yakni proses mengkreasikan sesuatu dengan menambahkan nilai yang didukung komitmen pada tim dan usaha, memperkirakan kemungkinan finansial, fisik, dan resiko sosial dan menerima hasil berupa finansial, kepuasan dan kebebasan pribadi.

Peter F. Drucker (1994).

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different thing)

Thomas W. Zimmerer (1996)

Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup.

MANFAAT DARI WIRAUSAHA

· Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

· Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.

· Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.

· Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.

· Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja keras.

· Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.

KEWIRAUSAHAAN MENGUNTUNGKAN

Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar: Laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.

Gbr 1. Imbalan Bagi Wirausaha

Imbalan

Imbalan Laba

Imbalan Kebebasan

Imbalan Kepuasan Menjalani Hidup


1. IMBALAN BERUPA LABA

Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu. Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.

2. IMBALAN KEBEBASAN

Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.

Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.

3. IMBALAN BERUPA KEPUASAN DALAM MENJALANI HIDUP

Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.

CIRI – CIRI JIWA WIRAUSAHA

· Percaya diri .

· Berorientasi pada tugas dan hasil.

· Keberanian mengambil resiko.

· Kepemimpinan.

· Berorientasi ke masa depan .

· Kreatif inovatif.

· Memiliki tenaga dalam .

Percaya Diri (Self Confident)

Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.

Berorientai Tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai‑nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang.

Keberanian Mengambil Risiko

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha‑usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.

Dengan demikian, keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistik. Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil.

Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepernimpinan, kepeloporan, keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda lebih dulu lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang dan jasa‑jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.

Berorientasi ke Masa Depan

Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang.

Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.

Kreatifitas dan inovasi

Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru (doing new things).

Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan mencari peluang.

Keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup.

Oleh karena itu, kewirausahaan adalah "thinking and doing new things or old thinks in new ways" Kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.

Jujur dan tekun (Memiliki tenaga dalam ….)

Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang wirausaha harus memiliki :

· Keuletan,

· Ketabahan,

· Ketekunan,

· Kejujuran

· Kedisiplinan

· Keikhlasan

· Kesopanan, keramahan dll.

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA

· Komitmen pribadi

· Lingkungan dan pergaulan yang kondusif

· Pendidikan dan pelatihan

· Keadaan terpaksa

· Proses berkelanjutan

Melalui Komitmen Pribadi

Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalkan potensi diri. Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk sukses melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran perasaan, ucapan dan tindakan anda akan selalu diperbaiki ke arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi setiap hari selama 1 bulan)

Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif

Dorongan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dapat berasal dari lingkungan pergaulan teman, famili, sahabat, karena mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasinya. Sehingga mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berfikir lamban dan malas.

Melalui Pendidikan dan Pelatihan

Keberanian untuk membentuk jiwa wirausaha juga didorong oleh guru atau dosen di sekolah atau lembaga pelatihan. Mereka memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik sehingga membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha.

Karena Keadaan Terpaksa

Banyak orang yang sukses karena dipaksa oleh keadaan, mungkin pada awalnya tujuannya hanya untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi karena usahanya yang keras, tidak gampang menyerah dan berputus asa, sehingga akhirnya menjadi wirausaha yang sukses.

Melalui Proses Berkelanjutan

BERPIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN

Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keterampilan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :

Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?

Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin.

Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda.

Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar.

Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses.

Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi.

SIKAP NEGATIF PROFESI WIRAUSAHA

Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Landasan filosofi inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis.

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA

CARA MEMASUKI DUNIA USAHA

Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :

  1. Merintis usaha baru (starting),
  2. Memasuki Bisnis Keluarga
  3. Kerja sama manajemen (franchising),
  4. Membeli perusahaan orang lain (buying).

MEMBENTUK & MENDIRIKAN USAHA BARU (Starting)

Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis :

1. Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang,

2. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama dua orang atau lebih yang secara bersama‑sama menjalankan usaha

3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham‑saham.

DUA PENDEKATAN DASAR PENDIRIAN USAHA

Ada dua pendekatan utama yang digunakan para wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru, yaitu :

1. Pendekatan berdasarkan pengalaman, ketrampilan, kemampuan, dan latar belakangnya sendiri dalam menentukan jenis usaha yang akan dirintis

2. Pendekatan berdasarkan kebutuhan pasar, yaitu pendekatan yang menekankan pada pengamatan lingkungan tentang kebutuhan pasar ditransfer menjadi peluang-peluang bisnis

KOMPETENSI WIRAUSAHA

Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi sebagai berikut :

· Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya.

· Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat

· Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya

· Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta negosiasi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru :

§ Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki

§ Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih

§ Tempat usaha yang akan dipilih

§ Organisasi usaha yang akan digunakan

§ Jaminan usaha yang mungkin diperoleh

§ Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

MEMBELI PERUSAHAAN ORANG LAIN (Buying)

Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.

Hal ini dilakukan karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :

· Resiko lebih sedikit

· Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan sehingga ada jalinan dengan pelanggan dan pemasok

· Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang bisa ditawar

EMPAT PENDEKATAN DASAR DALAM MENENTUKAN NILAI WAJAR SEBUAH BISNIS

Kita dapat menentukan nilai sebuah perusahaan yang akan dibeli menggunakan :

1. Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis dengan melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan perhitungan nilai buku aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi aktiva.

2. Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga perusahaan yang setara.

3. Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan berdasarkan laba potensial di masa mendatang.

4. Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas), dengan membandingkan antara expected dan required rate of return dari investasi.

FAKTOR NON KUANTITATIF DALAM MENILAI SEBUAH BISNIS

· Persaingan

· Pasar

· Pengambangan komunitas dimasa yang akan datang

· Komitmen hukum

· Kontrak serikat pekerja

· Harga produk

Kerja Sama Manajemen (Franchising)

Yaitu kerja sama antara entrepreneur (franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam mengadakan persetujuan perjanjian untuk menyelenggarakan usaha. Bentuk usaha fanchisee adalah duplikasi dari perusahaan franchisor.

Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, advertensi, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan sumber‑sumber permodalan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FRANCHISING

KELEBIHAN

KEKURANGAN

· Pelatihan formal

· Batuan manajemen keuangan

· Metode pemasaran yang telah terbukti

· Bantuan manajemen operasional

· Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat

· Tingkat kegagalan keseluruhan lebih rendah

· Pajak Franchise

· Royalti

· Batas pertumbuhan

· Kurangnya kebebasan dalam operasi

· Franchisor mungkin penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan

MEMASUKI BISNIS KELUARGA

Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat dalam kepemilikan dan/atau jabatan/ fungsi.

Setiap bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu di dalam mengerjakan segala sesuatu dan prioritas tertentu sehingga memberikan keunikan pada tiap perusahaan. Pola perilaku dan kepercayaan yang khusus ini membentuk budaya organisasi perusahaan.

BUDAYA DALAM BISNIS KELUARGA

Konfigurasi Budaya dalam bisnis keluarga merupakan keseluruhan budaya dari perusahaan keluarga yang terdiri dari bisnis perusahaan, keluarga dan pola pemerintah.

KEUNGGULAN PERUSAHAAN KELUARGA

· Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja, bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan tingkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang dari pada perusahaan-perusahaan pada umumnya

· Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang, manager keluarga dapat mengambil pandangan jangka panjang yang lebih mudah dari pada manager perusahaan yang dinilai hasilnya tiap tahun

· Memperluas kualitas, karena mereka memiliki taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga, anggota keluarga mungkin mempertahankan tradisi memberikan kualitas dan nilai bagi konsumen.

FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Ada beberapa faktorfaktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, adalah :

1. Tidak kompeten dalam manajerial.

Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

2. Kurang berpengalaman

Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan.

Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.

4. Gagal dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

5. Lokasi yang kurang memadai.

Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.

6. Kurangnya pengawasan peralatan.

Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

7. Sikap yang kurang sungguhsungguh dalam berusaha.

Sikap yang setengahsetengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.

8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan yaitu :

Pendapatan yang tidak menentu.

Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan, dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh pendapatan yang berkesinambungan. Dalam bisnis, sewaktu‑waktu kita dapat rugi atau untung. Kondisi ketidaktentuan ini menjadi potensi seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.

Kerugian akibat hilangnya modal investasi.

Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi. Dari data diketahui bahwa tingkat mortalitas/ kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78 persen. Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Padahal bagi seorang wirausaha, kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.

Perlu kerja keras dan waktu yang lama.

Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi mundur.

Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.

Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat, maka akan mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain.

PENUTUP

Semua cara diatas bisa anda tempuh sebagai pintu masuk dunia usaha. Empat cara tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dan kita dapat memilih salah satu ataupun gabungan. Langkah yang terbaik adalah dengan belajar, berlatih, bertindak, dan sukses.

STUDI KELAYAKAN USAHA

PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis antara lain :

§ Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.

§ Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, untuk memperluas skala usaha, untuk mengganti peralatan/mesin, untuk menambah mesin baru, untuk memperluas cakupan usaha, dan sebagainya.

§ Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi proyek A atau proyek B, dan lain sebagainya

Pihak-pihak yang memerlukan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha, di antaranya :

§ Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)

Studi kelayakan sangat penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan dapat memberi keuntungan sepanjang waktu.

§ Pihak Investor dan Penyandang Dana

Studi kelayakan digunakan sebagai bahan pertimbangan layak tidaknya investasi dilakukan. Apakah investasi yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi (return on invesment) yang memadai atau tidak.

§ Pihak Masyarakat dan Pemerintah

Studi kelayakan juga diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau malah merugikan. Bagaimana dampak lingkungannya apakah positif atau negatif.

TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

§ Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada peluang bisnis yang kurang menguntungkan.

§ Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan resiko kegagalan dari investasi bisnis.

INTENSITAS STUDI KELAYAKAN

1. Besarnya modal yang di investasikan

§ Umumnya semain besar jumlah modal ditanamkan semakin mendalam studi kelayakan dilakukan.

2. Tingkat ketidakpastian proyek

§ Semakin sulit memperkirakan penghasilan penjualan, biaya, aliran kas dll, semakin berhati - hati dalam melakukan studi kelayakan.

Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi investasi bisnis

PROSES STUDI KELAYAKAN BISNIS

§ Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan

§ Tahap Memformulasikan Tujuan

§ Tahapan Analisis

§ Tahap Keputusan

TAHAP PENEMUAN IDE ATAU PERUMUSAN GAGASAN

§ Tahap penemuan ide ialah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.

TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN

§ Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak diemban, setelah jenis bisnis tersebut diidentifikasi?

§ Apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut benarbenar dapat menjadi kenyataan atau tidak. Semuanya dirumuskan dalam bentuk tujuan.

TAHAPAN ANALISIS

§ Aspek Pasar, (mencakup produk yang akan di pasarkan, peluang pasar, permintaan dan penawaran, segmentasi pasar, pasar sasaran, ukuran pasar, perkembangan pasar, struktur pasar dan strategi bersaing).

§ Aspek Teknik Produksi / Operasi, (lokasi, bangunan gedung, mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi, lokasi dan layout pabrik, atau tempat usaha).

§ Aspek Manajemen / Pengelolaan, (organisasi, aspek pengelolaan, aspek tenaga kerja, aspek kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan perlu menjadi bahan analisis sebab perusahaan harus mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan harus ramah lingkungan).

§ Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana, penggunaan dana, proyeksi biaya, proyeksi pendapatan, proyeksi keuntungan dan proyeksi aliran kas).

§ Aspek lain-lain yang relevan, antara lain seperti :

TAHAP KEPUTUSAN

§ Langkah yang terakhir adalah tahapan mengambil keputusan. Apakah bisnis layak dilaksanakan atau tidak.

§ Karena menyangkut keperluan investasi yang mengandung risiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteria investasi, seperti Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return.

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

§ Kebutuhan dan Keinginan Konsumen,

Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan?

§ Segmentasi Pasar.

Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan demografis.

§ Target.

Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih.

§ Nilai Tambah.

Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok, agen, sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga.

§ Masa Hidup Produk.

Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak?

§ Struktur Pasar

Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna seperti pasar monopoli, oligopoli, dan dan monopolistic competation ataukah termasuk pasar persaingan sempurna.

§ Persaingan dan Strategi Pesaing.

Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau rendah. Jika tinggi bahkan ketat berarti peluang pasar rendah.

§ Ukuran Pasar.

Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume penjualan tinggi berarti pasar potensial.

§ Pertumbuhan Pasar.

Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya > 20 %), berarti potensi pasar tinggi.

§ Laba Kotor.

Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit margin kotor > 20 % berarti pasar potensial.

§ Pangsa Pasar

Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang dan jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.

b. Analisis Aspek Produksi / Operasi

§ Lokasi Operasi.

Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan paling efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya. Misalnya dekat ke pemasok, dekat ke konsumen, dekat ke alat transport atau di antara ketiganya.

§ Volume Operasi.

Harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi perrnintaan, sehingga tidak teradi kelebihan dan kekurangan kapasitas, Volume operasi yang berkelebihan akan menimbulkan permasalahan baru dalam penyimpanan.

§ Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas

§ Bahan Baku dan Bahan Penolong

Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga persediaan tersebut efisien.

§ Tenaga Kerja.

Jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan itu, supaya lebih tepat, lebih cepat, dan lebih hemat (efisien).

§ Layout.

Layout adalah tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi. Layout harus tepat dan prosesnya praktis sehingga efisien.

c. Analisis Aspek Manajemen

§ Kepemilikan.

Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi (perseorangan) atau milik bersama (persekutuan seperti CV, PT, dan bentuk badan usaha lainnya). Apa saja keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang kita pilih tersebut? Hendaknya dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.

§ Organisasi.

organisasi apa yang diperlukan? Apakah organisasi lini, organisasi staf, lini dan staf atau bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.

§ Tim Manajemen.

Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara profesional. Tergantung pada skala usaha dan kemampuan yang dimiliki wirausaha.

§ Karyawan

Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah, kualifikasi dan kualitas yang diperlukan.

d. Analisis Aspek Keuangan

§ Kebutuhan Dana.

kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya berapa besarnya dana untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan pembiayaan awal

§ Sumber Dana.

Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal (misalnya modal yang disetor, laba yang ditahan, penyusutan) dan modal eksternal (misalnya sahamsaham, obligasi, dan pinjaman).

§ Proyeksi Neraca.

Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan kekayaan serta untuk mengetahui kondisi keuangan lainnya. Misalnya posisi aktiva lancar, aktiva tetap, pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.

§ Proyeksi Rugi & Laba.

Proyeksi rugi & laba dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atau rugi di masa yang akan datang. Komponen rugi & laba meliputi proyeksi penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi rugi /laba bersih.

§ Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).

Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibankewajiban keuangannya.

Ada tiga jenis aliran kas, yaitu :

KRITERIA INVESTASI

Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria yaitu metode Payback Periode, Net Present Value, Internal Rate of Return dan Probability Index.

PAYBACK PERIODE (PBP)

§ Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi.

§ Payback Periode sangat penting untuk menghitung jangka waktu pengembalian investasi. Semakin cepat payback periodenya maka semakin baik bisnis tersebut

§ Jika Payback Period lebih pendek waktunya daripada maximum Payback Period, maka usulan investasi dapat diterima. .

NET PRESENT VALUE (NPV)

§ Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang.

§ Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari pada nilai sekarang investasi maka proyek dinyatakan menguntungkan sehinga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif) proyek ditolak karena tidak menguntungkan.

INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

§ Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa-masa yang mendatang.

§ Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada tingat bunga relevan (tingat keuntungan yang disyaratkan) maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

PROBABILITY INDEXS (PI)

§ Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.

§ Kalau profitability index lebih besar dari 1 maka proyek dikatakan menguntungkan, kalau dibawah 1 merugikan.

PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis dengan secermat mungkin dan secara ekonomis dinyatakan layak maka langkah selanjutnya menyusun laporan studi kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai berikut :

RINGKASAN PROYEK

BAB I. PENDAHULUAN

BAB III. PROYEK YANG DIUSULKAN

(Untuk proyek bisnis baru)

3.3. Aspek Pemasaran

a. Peluang Pasar

b. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)

c. Pasar Sasaran (Market Targeting)

d. Volume dan Harga Penjualan

e. Masa Hidup Produk

f. Struktur Pasar

g. Persaingan dan Strategi Bersaing

h. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya

i. Pangsa Pasar

j. Gross Profit Margin

3.4. Aspek Manajemen

a. Kepemilikan

b. Struktur Organisasi

c. Tim Manajemen

d. Tenaga Kerja/Karyawan

3.5. Aspek Keuangan

a. Kebutuhan Dana

b. Sumber Dana

c. Prediksi Pendapatan

d. Prediksi Biaya

e. Prediksi Rugi Laba

f. Kriteria Investasi

BAB IV KESIMPULAN

LAMPIRAN

KIAT MELIHAT DAN MEMBERDAYAKAN PELUANG BISNIS

PELUANG

· Disekitar kita terdapat banyak sekali peluang.

· Bagi seseorang yang mempunyai kepekaan, kreatifitas, inovasi, serta keberanian dalam mengambil resiko, setiap aspek kehidupan menimbulkan peluang.

MUNCULNYA PELUANG

Peluang muncul karena :

1. PELUANG MUNCUL DARI MASALAH

Sebagian orang menganggap bahwa “masalah” adalah sesuatu yang :

· Sementara sebagian kecil orang yang berfikir lebih jernih dapat melihat bahwa di setiap masalah pasti ada penyelesaian.

· Bahkan jika kita mau hidup lebih baik, maka akan selalu berhadapan dengan lebih banyak lagi masalah.

· Masalah adalah kehidupan maka semakin banyak masalah yang diselesaikan “hidup menjadi lebih hidup”

Masalah dan Peluang

§ masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan justru memberikan atau melahirkan banyak peluang usaha.

§ Sebab semua masalah memerlukan solusi, alternatif pemecahan dan jalan keluar yang dapat memberikan nilai ekonomis bagi yang mampu menawarkannya sesuai kebutuhan yang ada.

2. PELUANG MUNCUL DARI KEBUTUHAN-KEBUTUHAN

· Dalam kehidupan setiap manusia wajib memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, baik kebutuhan dasar maupun pengembangannya.

· Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain :

- Sandang

- Pangan

- Papan (Perumahan)

- Pendidikan

- Kesehatan, dsb.

· Semua kebutuhan diatas memunculkan permintaan dan penawaran, maka melahirkan peluang-peluang untuk memenuhi permintaan.

· Dalam perkembangnya, kebutuhan manusia akan barang dan jasa meningkat dengan sangat dasyat baik dalam jenis komoditinya maupun jumlahnya.

· Karena itu terdapat berjuta-juta peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut

3. PELUANG MUNCUL DARI KEINGINAN - KEINGINAN

· Manusia mempunyai keinginan tidak terbatas, baik pada jenis maupun jumlahnya.

· Karena itu peluang yang muncul dari keinginan-keinginan manusia juga tak terbatas banyaknya.

· Jadi pada dasarnya peluang untuk membuka usaha sangat terbuka lebar.

4. PELUANG MUNCUL KARENA DICIPTAKAN

· Peluang muncul, bukan saja karena timbulnya masalah, kebutuhan dan keinginan baru, tetapi juga bisa muncul karena diciptakan.

· Seorang wirausahawan dicirikan dengan banyaknya pemikiran-pemikiran baru dan mencoba untuk mengimplementasikan hasil pemikirannya, sehingga bisa menciptakan nilai tambah dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan.

· Jadi dalam proses penciptaan kreasi dan inovasi baru tersebut dapat menciptakan peluang-peluang usaha baru.

PEMBERDAYAAN PELUANG

· Masalahnya dalam pemberdayaaan peluang, :

- Orang bodoh menyia-nyiakan peluang,

- Orang pintar menunggu peluang,

- Orang bijak mencari peluang,

- Orang yang pintar dan bijak akan menciptakan peluang.

KEBERUNTUNGAN

(Peter F. Drucker)

“Keberuntungan adalah pertemuan antara persiapan dengan kesempatan (peluang)”

· Napoleon pernah berkata : “ Jangan beri kami jendral-jendral yang brillian, tapi beri kami jendral-jendral yang memiliki keberuntungan”.

· Ini artinya, untuk mendapatkan kemenangan yang dibutuhkan adalah para jendral yang mampu mempertemukan antara kesiapan dengan peluang sehingga menjadi keberuntungan.

Kunci untuk mendapatkan beberuntungan :

· Melakukan sesuatu yang seharusnya (the right things),

· Pada saat yang tepat (at the right time) dan

· Dengan cara yang benar (in the right way).

· Sukai apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang anda sukai.

PERSIAPAN-PERSIAPAN UNTUK MENANGKAP PELUANG

1. Menumbuhkan jiwa wirausaha

2. Menentukan ide bisnis yang anda minati

3. Melakukan studi kelayakan

4. Keberanian mengambil resiko

5. Bersedia me-manage usaha

6. Memiliki kecerdasan finansial

BERTINDAK MENANGKAP PELUANG

§ Anda semua telah diberi dua anugerah yang luar biasa yaitu pikiran anda dan waktu anda. Terserah pada anda untuk melakukan apa yang anda senangi dengan keduanya.

§ Anda dan masa depan anak-anak anda akan ditentukan oleh pilihan yang anda buat sekarang, bukan besok. Karena itu bertindaklah untuk menangkap peluang, mulai dari diri sendiri, dari sekarang dan dari yang terkecil.

§ Semoga anda bahagia dengan anugerah yang menakjubkan yang kita rasakan dalam kehidupan ini, amien…...

KECERDASAN FINANSIAL

Kaya identik dengan kepemilikan dan penguasaan terhadap asset.

Kecerdasan finansial tidak sama dengan kecerdasan intelektual, terdapat banyak bukti bahwa seseorang yang memiliki IQ lebih tinggi tidak selalu memiliki kekayaan yang lebih banyak.

Tahukah anda bahwa :

  • 59% orang Amerika pada usia 65 tahun miskin.
  • 97% orang Indonesia pada usia 65 tahun miskin.

§ Kenapa demikian? Karena di masa produktif mereka tidak menabung untuk hari tua.

  • 1% orang di dunia menguasai 50% dari semua uang beredar. 5% orang di dunia menguasai 90% semua uang beredar.

Berarti :

Sumber : Tung Financial Revolution.

RE DEFINISI KEKAYAAN

§ Kaya tidak sama dengan jumlah harta benda yang di miliki.

§ Kaya tidak sama dengan kemewahan.

§ Kaya tidak berarti mendapat banyak warisan harta benda tetapi …

§ Kaya adalah seberapa lama asset anda (baik tangible maupun intanggible) dapat memenuhi semua kebutuhan dan keinginan sesuai dengan gaya hidup anda.

Misal:

A memiliki kekayaan 1 milyard, dan

B memiliki kekayaan 100 juta,

bila A mengkonsumsi 20 juta perbulan dan B hanya mengkonsumsi 1 juta perbulan, maka A lebih miskin dari B karena kekayaan A akan habis 50 bulan dan kekayaan B baru habis 100 bulan kemudian.

BAGAIMANA STRATEGI MENJADI KAYA

HUKUM PARKINSON:

Hukum ini dikembangkan oleh penulis Inggris CN Parkinson yang berbunyi bahwa berapapun jumlah uang yang diperoleh seseorang mereka cenderung lebih banyak menghabiskan dari pada menabungnya. Dengan kata lain semakin besar penghasilan akan diikuti dengan semakin besar pengeluaran. Oleh karena itu bagi anda yang memiliki kecerdasan finansial harus terhindar dari hukum Parkinson ini.

BANGKITKAN KESADARAN bahwa ”ANDA BISA KAYA”

Titik awal dari semua kekayaan adalah memiliki kesadaran bahwa “ Anda bisa menjadi kaya “. Kaya dan Miskin adalah hasil dari cara pandang.

Langkah yang dilakukan untuk menjadi kaya adalah keputusan untuk mengubah pikiran kemudian memiliki keyakinan bahwa anda akan sukses menggapai tujuan “Kaya”

MENGONTROL PIKIRAN UNTUK MENJADI KAYA

Orang ingin menjadi kaya harus mengisi pikiranya tentang Citra kekayaan, kemampuan Pangaruh, kiat kiat Sukses, meningkakan produktifitas dan selalu mecari solusi dari masalah. Dengan pikiran tersebut anda akan memiliki keberanian, semangat, dan motivasi untuk berprestasi menjadi kaya. Dan sebaliknya

MENGHINDARI BERPIKIR MISKIN

Apa yang dipikirkan untuk menjadi miskin? Mereka memenuhi pikirannya dengan

· Kemiskinan

· Kekurangan

· Kelangkaan

· Ketidakmampuan

· Kebodohan

· Keterbatasan dan lain-lain

Sehingga pikiran menjadi negatif seperti iri,dengki,cemas,ragu,curiga dsb.

SUKSES FINANSIAL

§ Orang menjadi kaya sebab memutuskan menjadi “kaya”

§ Orang menjadi kaya karena yakin mampu menjadi kaya

§ Orang menjadi kaya karena bertindak untuk merealisasikan keyakinannya menjadi kenyataan

§ Sebaliknya Orang menjadi miskin sebab belum memutuskan untuk menjadi kaya.

§ Mengapa yang kaya makin kaya ? Karena uang mencintari orang kaya dan meninggalkan yang miskin

BERINVESTASILAH & RAIH KEKAYAAN

Dalam buku manusia terkaya di Babilon GEORGE CLASSON mengatakan:

§ Aturan utama untuk menjadi kaya adalah:

§ Himpun dana 10 % dari penghasilan anda kemudian investasikan

§ Berinvestasilah dengan hati-hati dan teliti

§ Jangan mencoba ingin cepat kaya

§ Berkonsentrasilah menjadi kaya secara pelan-pelan tetapi pasti

LIMA HUKUM TENTANG UANG
George S. Clason

  • Dengan senang hati dan dalam jumlah yang semakin besar, uang akan mendatangi siapapun yang mau menyisihkan tidak kurang dari sepersepuluh penghasilannya untuk menciptakan harta benda bagi masa depannya maupun keluarganya.
  • Dengan rajin dan riang gembira, uang bekerja bagi pemiliknya yang bijaksana, yang menemukan bagi uang itu pekerjaan yang menguntungkan sehingga ia beranak pinak seperti kawanan ternak di padang
  • Uang aman dalam lindungan pemiliknya yang bijak, yang menginvestasikannya berdasarkan nasihat orang-orang yang terbukti ahli dalam pengelolaannya.
  • Uang akan lari dari orang yang menginvestasikannya dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan baik, atau tidak dianjurkan oleh orang-orang yang ahli dalam pengelolaannya.
  • Uang akan lari dari orang-orang yang memaksakannya untuk memberi penghasilan yang mustahil, atau yang mengikuti bujukan mulut manis para penipu maupun pemimpi di siang bolong, atau yang tidak perpengalaman dan muluk-muluk dalam berinvestasi.

Ctt: Emas diganti dengan uang.

Bila Anda bekerja untuk uang, maka anda tidak mudah untuk menjadi kaya, bila uang yang bekerja untuk anda maka anda akan lebih mudah menjadi kaya. Anda bukan budak uang tetapi uanglah yang seharusnya menjadi budak anda. Jadi buatlah uang yang mengejar anda bukan anda yang mengejar-ngejar uang.

§ Cermati dan catat sumber-sumber keuangan anda

§ Ciptakan sumber-sumber keuangan yang baru

§ Cermati dan catat pengeluaran keuangan anda

§ Kurangi pengeluaran yang tak perlu.

Di Amerika 99 % orang kaya berasal dari 4 kategori:

§ 74 %-nya adalah Wirausaha

§ 10 %-nya adalah Execitive senior

§ 10 %-nya adalah Dokter, Pengacara,Artis & Profesional lain

§ 5 %-nya adalah Salesman dan konsultan penjualan dll

§ 1 % -nya adalah Warisan Olah Ragawan

§ Menjadi kaya perlu pembimbing yang berpengalaman

§ Menjadi kaya perlu tauladan yang profesional

§ Menjadi kaya perlu belajar dari ahlinya

§ Ingat menjadi kaya harus diupayakan dengan membangun pipa untuk mengalirkan uang.

Jadi kaya atau miskin, sukses atau gagal adalah suatu pilihan dan komitmen pribadi. Bila anda ingin kaya maka anada harus menciptakan kebiasaan-kebiasaan untuk menjadi kaya dengan penuh komitmen dan jangan sebaliknya.

Selamat Menjadi Kaya!